Sabtu, 01 Oktober 2016

Muhasabah - hargai apa yang kau ambil dan kau makan



Ambillah secukupnya, masih banyak orang yang tidak dapat menikmati hidangan sepertimu




 

sering sekali menemui saat berada di acara acara yang menyuguhkan makanan secara prasmanan. menggambil nasi menggunung, lauk pauk memenuhi piring, belum lagi disisi yang lain kerupuk dan 1-2 buah pencuci mulut. Malu-kah mereka? Justru tidak. Dengan bangganya mereka membawa makanan tersebut ke sebuah sisi entah sambil duduk, berdiri (hmmm…nanti kita bahas dampak negatif menyantap makanan sambil berdiri), berbincang dengan teman atau kerabat, belum lagi diwarnai suara suara kecapan di mulut ( tentunya mengganggu dan tak mengindahkan manner dalam menyantap suatu makanan). Terhenti begitu sajakah? Tentu tidak


ada banyak “pelaku” yang ternyata tidak menghargai, tidak empati terhadap orang lain yang mungkin saat itu tidak ditemuinya yang merasakan begitu susahnya mendapatkan sebutir nasi. Mengapa? Kebiasaan yang benar-benar harus dirubah oleh orang-orang yang merasa bahwa mereka adalah undangan, berhak mengambil sesuka mereka, mengambil berlebihan dengan penuh nafsu, namun ternyata entah merasa telah kenyang, tidak cocok dengan citarasa masakan yang disajikan atau tergoda oleh makanan makanan lain yang disajikan sehingga makanan yang diambilnya ternyata masih banyak tersisa. Dengan mudahnya menyimpan piring bekas makanan dibawah kursi tempat duduk , atau bahkan terkadang tersembunyi di balik meja, tanaman dan sebagainya. Apakah anda pernah melakukan hal itu?


Memang terlihat sepele……

Namun, coba bayangkan saat piring-piring bekas makan itu dikumpulkan dan dibersihkan, ada berapa banyak nasi yang dikumpulkan

Ada berapa banyak lauk pauk yang terbuang


Bayangkanlah…

Apabila makanan makanan yang terbuang itu bersih dan bukan makanan bekas para undangan , ada berapa banyak fakir miskin yang dapat menikmati makanan yang lezat itu?


Bukan karena kita tak sopan jika mengambil hidangan secukupnya


Bukan karena rakus karena usai makan, piring licin tandas tak bersisa


Bukan karena tak sopan jika menandaskan makanan yang telah kita ambil (informasi ini saya dapatkan langsung di suatu daerah, hal ini sudah menjadi budaya bahwa menghabiskan makanan saat diundang makan pesta sungguh tidak sopan, jadi undangan harus menyisakan nasi/lauk di sisi piringnya .)


Namun, karena usaha kita untuk membiasakan diri tetap mengingat bahwa ada banyak orang di luar area undangan atau makan-makan , jauh lebih membutuhkan makanan-makanan lezat itu. 

 Yuk, kita mulai dari diri kita.

Ambil secukupnya

Ambil yang benar-benar menarik hati
ambillah yang cocok di lidah

Dan tentunya habiskan apa yang telah diambil. Bertanggung jawablah atas makanan yang telah anda ambil sebelumnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mood booster masa PSBB di Coger madani , ngopi asyik di Bandung timur

Frezze ...     Iya. Menyelesaikan naskah berhari hari sudah jadi makanan saya selama  8 tahun ini. Dalam 2 bulan bisa 2-3 naskah buku yang...