Rabu, 05 Oktober 2016

belajar antri jauh lebih susah daripada belajar matematika !


hari ini saya menuruti kacong kinik yang ingin makan di salah satu gerai waralaba.
singkat cerita saya ajarkan ia untuk mengantri, memesan makanan sendiri dan membayarnya
kebetulan antrian cukup panjang. ada 8-9 orang mengantri
ketika "kacong kinik" sudah ada di antrian yang ketiga, tiba-tiba ada seorang bapak dibelakangnya yang sengaja menyerobot dan menempati posisi untuk dapat dilayani terlebih dahulu.
sudah menyerobot masih pula kepala si kecil terantuk tas ranselnya yang cukup besar



gambar diambil dari www.kaskus.co.id

Aih....geregetan
saya yang posisinya hanya beberapa meter saja mendatangi bapak tersebut dan mengatakan :
"maaf, bapak tahu ada anak anak yang mau bersabar mengantri sedari tadi, tapi ternyata diserobot oleh bapak. bisa berikan contoh baik kepada anak-anak kan , Pak"
namun ternyata beliau cuma menjawab "alah, anak-anak juga. tahu apa Neng"


gambar diambil dari www.slideshare.net

percakapan kami terputus karena pelayan menanyakan pesanan bapak tersebut.
demi mengajarkan antri pada orang lain yang tak mau tahu dan meremehkan anak kecil akhirnya saya langsung mengatakan pada pelayan yang kebetulan saat itu tengah didampingi supervisornya untuk mengutamakan yang antri terlebih dahulu.
alhamdulillah ternyata sang supervisor melihat tingkah si penyerobot dan meminta untuk mengantri ulang di belakang.

mengajarkan matematika memang jauh lebih mudah daripada mengajarkan disiplin termasuk antri kepada seseorang.
takutkah saya tadi?
tidak! karena ternyata pengantri yang berada dibelakang juga mendukung agar penyerobot mengantri ulang.

kalau saya membiarkan hal tersebut terjadi maka sikap negatif tidak disiplin, tidak jujur, tidak menghargai orang lain akan terus disimpan dalam bawah sadarnya oleh "kacong kecilku" hanya karena sikap orang-orang tersebut

belajarlah untuk disiplin minimal untuk kebaikan diri sendiri
kalau bukan kita yang memulai siapa lagi

1 komentar:

  1. Saya beberapa kali juga diserobot apalagi pas anakku yang saya minta antri. Rada kesal juga, bagaimana tidak, anak-anak sedang saya ajarkan bagaimana ia harus bersabar dengan antri menunggu giliran eh ada orang dewasa yang main serobot aja dengan alasan yang sama, "masih anak-anak". Kalau udah gini, terpaksa Emaknya yang turun tangan.

    BalasHapus

Mood booster masa PSBB di Coger madani , ngopi asyik di Bandung timur

Frezze ...     Iya. Menyelesaikan naskah berhari hari sudah jadi makanan saya selama  8 tahun ini. Dalam 2 bulan bisa 2-3 naskah buku yang...