Kamis, 11 September 2014

Jamu. Kembali ke alam, kembali ke ramuan tradisional Meraih derajat kesehatan yang lebih baik



Dibesarkan di keluarga yang berdarah madura yang dahulu memiliki usaha ramuan jamu madura tentunya saya tidak asing dengan aroma jamu, berbelanja bahan jamu  mulai dari secang, delima putih, kayu angin, cabe puyang dll, bahkan berinteraksi dengan pelanggan jamu yang rata-rata adalah perempuan. Menurut eyang putri keinginan cantik dan sehat itu adalah dorongan alami sebagai perempuan, namun bila wajah tak cantik maka berusaha menjadi perempuan yang enak dipandang mata dengan kebersihannya, harum tubuhnya dan tentunya sehat luar dalam. kebersihan dan kesehatan itulah yang harus ditunjang dengan meminum jamu tradisional yang merawat tubuh dari dalam dan ramuan lulur untuk menjaga kebersihan tubuh bagian luar. 

 Sekarang, tiga belas tahun setelah eyang putri berpulang, saya sangat merindukan bagaimana minum jamu ramuan tangan eyang putri plus wejangan dan banyak cerita tentang kesehatan wanita, tapi itu semua rasa mustahil. Saya hanya bisa menikmati jamu gendong atau jamu tradisional di toko jamu meski masih harus berjuang menangkal rasa pahit jamu.  

saya berharap satu saat bisa menikmati jamu tanpa harus merasakan rasa pahit dan tentunya AMAN. Inilah perlunya sebuah lembaga riset yang tanaman yang membuat sebuah produk pengembangan hasil riset.  Tak hanya membuat produk pengembangan riset berupa jamu yang berasal dari tanaman yang memiliki khasiat penyembuhan terhadap suatu penyakit, namun mudah-mudahan suatu saat nanti mengampu peracik jamu di seluruh Indonesia sehingga memiliki standar keamanan yang pasti untuk kesehatan. Kepercayaan masyarakat tak hanya pada sebuah Brand yang menaungi suatu produk, namun juga sugesti masyarakat terhadap produk jamu yang beredar di masyarakat. Siapa yang tidak kenal dengan idiom “ramuan madura”? atau “ramuan sumbawa”?.

Percaya bahwa dengan merangkul sugesti masyarakat terhadap jamu di suatu daerah, maka penikmat jamu  yang mengutamakan kesehatan akan jauh lebih memilih meminum jamu daripada selalu mengandalkan obat yang mengandung bahan kimia untuk membantu penyembuhan suatu penyakit. Inilah yang sedang dikembangkan oleh Pusat Studi Biofarmaka IPB telah menghasilkan produk yang siap dikonsumsi di antaranya adalah :

  • BIOLANGSING , PELANGSING INSTANT.  Yang bermanfaat : Meluruhkan lemak tubuh.
  • BIOURIC. Yang bermanfaat : Menurunkan Asam Urat & Anti Inflamasi
  • PHALERIA KAPSUL. Yang bermanfaat sebagai Antioksidan, dan  Menurunkan gula darah
  • GYNURA KAPSUL. Yang bermanfaat : Melancarkan Sirkulasi Darah
  • ANDROGRAPHIS KAPSUL. Yang bermanfaat : Menurunkan Kolesterol & Gula Darah
  • MORINDA KAPSUL. Yang bermanfaat: Menurunkan Tekanan Darah, Anti Kanker

serta produk-produk lain: yaitu Minuman Instant: Gano Instant rasa jahe & jeruk,Permen: Permen Kayu Putih, Permen Temulawak, Kapsul Ekstrak Campuran: BioDiabet, BioHepa, Gano Tea, Kapsul Ekstrak Tunggal yang berisi Ganoderma, Pegagan, Meniran, Daun Sendok, Daun Dewa, Sambiloto, Brotowali, Simplisia tanaman obat berkhasiat dan Ekstrak tanaman yang berkhasiat fitoestrogen


lagi-lagi dengan adanya produk di atas, kita harus memikirkan agar masyarakat kembali lagi ke alam dengan mengkonsumsi jamu. Perlahan, masyarakat mulai tidak percaya dengan produk jamu sehingga mungkin saja satu saat nanti jamu yang seharusnya menjadi brand Indonesia justru diakui milik negara lain (relakah anda?tentu tidak!). dalam hal ini pemerintah hendaknya :

1.      membantu, mengarahkan, memberikan penyuluhan dan mengawasi pengusaha jamu tradisional untuk mengikuti standar kesehatan dalam pemrosesan jamu sehingga benar-benar menggunakan produk alam tanpa bahan kimiawi apapun seperti banyak terjadi pada produk jamu saat ini sehingga masyarakat luas memiliki anggapan bahwa mengkonsumsi jamu tidak aman karena banyak produk jamu aspal.


2.      Menjadi jembatan antara pengusaha jamu skala kecil dengan pengusaha jamu berskala besar sehingga dapat bekerja sama untuk memproduksi jamu dengan standar kesehatan, kemasan yang menarik dan rasa yang nikmat. Dengan meningkatnya produksi dan penjualan ini, tak hanya menguntungkan bagi pengusaha besar namun juga diharapkan meningkatkan perekonomian pengusaha jamu skala kecil.


3.      Meningkatkan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan
mengkonsumsi produk-produk jamu atau menanam tanaman obat keluarga (TOGA) di rumah sehingga tak selalu mengandalkan produk obat yang mengandung kimiawi. Selain mudah, murah tentunya aman.
4.      Memberikan sanksi yang sepadan bagi pelaku usaha bidang jamu curang yang memproduksi jamu aspal, asli tapi palsu. 




ya, mudah-mudahan satu saat nanti saya bisa menikmati jamu tradisional lainnya (tentunya jamu ramuan madura pula ya..masa kita kalah dengan sapi,kambing bahkan ayam madura yang selalu teratur minum jamu) tanpa harus ketakutan mengkonsumsi jamu aspal yang saat ini banyak beredar. Alam begitu baiknya menyediakan bahan-bahan sebagai bahan pendukung kesehatan kita. Kembali ke alam, kembali ke ramuan tradisional untuk mendapatkan derajat kesehatan yang jauh lebih baik.



1 komentar:

Mood booster masa PSBB di Coger madani , ngopi asyik di Bandung timur

Frezze ...     Iya. Menyelesaikan naskah berhari hari sudah jadi makanan saya selama  8 tahun ini. Dalam 2 bulan bisa 2-3 naskah buku yang...