Senin, 13 Juni 2016

Rindu wanita hebat sepertimu



Kadang kita tidak menyadari, ketika kita sibuk mengagumi orang lain, ternyata ada orang-orang yang sebenarnya dekat dengan kita dan mereka juga (sangat) HEBAT. Kali ini saya bercerita tentang wanita yang hebat dan sangat hebat di mata saya.
Masa kecil saya banyak dilalui bersama beliau. Begitu banyak ketrampilan yang beliau miliki membuat saya tak henti untuk berdecak kagum dan berusaha untuk mengikuti jejaknya.
Seringkali saat saya bersama beliau, tak hanya mengamati kegiatannya sehari-hari. Banyak sekali obrolan berbagi pengalaman menjadi pelajaran berharga untuk saya.
Dulu…..saat itu sejak saya masih duduk di bangku kelas 2 SD seringkali memperhatikan di kala senggangnya terampil menggerakkan gunting memotong kain dan tak sampai setengah hari menjadi potongan kebaya. Aih…sampai hari ini pun aku BELUM bisa mengikuti jejakmu menjahit pakaian dalam tempo setengah hari. “jadi perempuan itu harus bisa motong baju, nanti bisa mbikin baju anak-anaknya” . kalimat itu begitu dalamnya tertanam dalam memoryku. Walah…boro-boro..membuat satu pakaian butuh satu-dua minggu. Maklumlah..banyak pekerjaan domestic (halah alasan) ha ha ha
Di lain waktu, saya mengikuti kegiatan beliau meracik jamu, lulur, bedak dingin dan dupa pengantin. Dengan tangan yang sangat terampil, beliau pintar mengumpulkan receh demi receh dari keuntungan membuat jamu, lulur, bedak dingin dan dupa pengantin. Beliau tak pernah pasang iklan , hanya mengandalkan getok tular.  Sampai saat ini aku belum bisa mengikuti jejakmu. Aku hanya bisa mempraktekkan resep rahasia lulur dan bedak dingin yang setahun sebelum sepeninggalmu kau paksakan aku untuk mencatatnya. Aih jadi teringat kalau saya sering memainkan timbanganmu saat sibuk memenuhi pesanan jelang “musim” nikah. Tapi sungguh Yang, aku sudah bisa bikin lulur Madura resep rahasiamu..wanginya awet Yang.
Di lain waktu lagi, saya mengikuti beliau di dapur. Meracik segala macam jenis makanan yang sangaaat lezat. Bahkan saya masih ingat pembicaraan almarhum bapak dan beliau yang memuji masakan beliau yang sangat lezat, bahkan sampai-sampai saat almarhum bapak menjamu tamu-tamu yang notabene anggota DPR, mereka request harus masakan beliau. Sungguh makanan apapun yang beliau masak sangat lezat apalagi kalau sudah memasak Gule sapi atau kambing, Sate, Sop Kaki, Soto Daging atau ayam, Krengsengan, beliau jagonya. Yang, aku masih ndak telaten bikin gule. Meski berhasil bikin orang ketagihan tapi sungguh Yang, capek banget bikinnya. Eyang dapet energy darimana sih, kok bisa bikin gule sampe 100-200 porsi belum lagi satenya, krengsengan yang ngangenin itu loh Yang. Jadi kangeeenn banget Yang.Krengsengan  Eyang itu endesss banget ngga ada tandingannya. Aku pake resep Eyang tapi yang ngulekin bumbunya itu banyak tangan.

Soal hubungan mertua-menantu? Beliaulah mertua yang yang terbaik. Seringkali ada yang beranggapan bahwa almarhum bapak adalah anak  kandungnya. Salah ! beliau adalah mertua dari almarhum bapak. Beliau yang lebih menomorsatukan menantunya daripada putrinya sendiri.  keakraban beliau dan almarhum bapak saat itu yang aku rindukan. Sering duduk berdua ngobrol sementara ibu mengurus aku dan adik-adik. Renyah sekali mendengar obrolanmu. Sesekali terdengar suara almarhum bapak terbahak bahak. Begitu terpukulnya engkau ketika bapak berpulang terlebih dahulu. Kesedihan yang amat sangat, kehilangan yang amat sangat, sampai  ketika keranda almarhum bapak dinaikkan ke ambulance, beliau tidak mau jauh dari jenasah bapak saat itu.

Hubungan dengan cucu?
Kebetulan saya punya waktu yang jauh lebih banyak dengan beliau. Tidur di sebelahnya selalu aman. Sebelum tidur cek absen shalat dan harus setor hafalan surat. Ada banyak Cerita tentang nabi-nabi sebagai pengantar tidur, fiqih wanita  dan yang ditekankan sebulan sebelum beliau berpulang adalah cerita tentang bagaimana seorang perempuan yang harus menutup aurat dan menjaga kehormatannya. Ah jadi ingat waktu saya diapeli pacar untuk pertama kalinya. Eyang duduk mengaji dekat ruang tamu, setiap kali pacar menggeser duduknya mendekati saya, suara beliau diperkeras sembari berdehem…bahkan pernah sekali saat pacar datang, eh beliau malah duduk mengajak ngobrol pacar . halaaaahhhh…..sukses bikin aku manyun Yang. Tapi bener Yang, kehormatan perempuan itu harus dijaga dan salah satunya dengan cara menjaga pergaulan kita.

Tapi sungguh Yang, Engkau adalah guru, Eyang putri, mbah putri , perempuan sangattt hebat , terlahir tunggal yang mandiri, mampu mendampingi anak cucunya dengan penuh cinta hingga akhir hayatnya. Cinta itu yang membuatku sangat merindukanmu dan menyadari bahwa saya menjadi seperti saat ini tak lepas dari dukunganmu, peranmu dan doa-doamu yang tulus untuk anak cucumu. 
Terimakasih Ya Eyang Putri R.Ay Kusbandiyah …. 

"Bismillahirrahmanirrahim"

Alhamdulillahi rabbil alamin ,Arrahmaanirrahiim ,Maaliki yaumiddiin, Iyyaka nabudu waiyyaaka nastaiin,
Ihdinashirratal mustaqim, shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi alaihim waladhaalin, aamiin

Minggu, 29 Mei 2016

menganalisa perilaku berdasarkan teori Freud

alam bawah sadar dan perilaku sexual mempengaruhi perilaku seseorang.
bisakah anda bayangkan menemui seseorang yang selalu bertutur kata halus namun ternyata sangat menyukai hal-hal yang berkaitan dengan cara menjatuhkan harga diri orang lain dengan berbagai cara. tutur kata yang halus inilah yang seringkali mengecoh orang-orang disekitarnya.
inilah yang nyata seringkali kita temui, Seseorang dengan kekuatan ego yang baik dapat secara efektif mengelola tekanan yang berasal dari sekitar, sedangkan mereka dengan kekuatan ego terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menjadi terlalu keras hati atau terlalu mengganggu.
perlu dicatat : keras hati atau terlalu mengganggu
kondisi ini makin banyak kita temui di sekitar kita, karena orang-orang dengan kekuatan ego yang terlalu banyak ini sangat sulit untuk mengelola tekanan. entah itu tekanan ekonomi, tekanan dari pasangan, tekanan dari relasi/relationship, tekanan eksistensi di tengah-tengah komunitas. semua itu kembali pada diri dalam mengelola tekanan karena relasi yang cukup banyak dapat menimbulkan masalah baru seperti persaingan dan relasi yang sedikit dapat menimbulkan masalah keinginan eksistensi yang tak tersampaikan.

Selasa, 03 Mei 2016

terpaksa harus menegur



fasilitas trotoar di bandung timur memang tidak sebaik di tengah kota bandung seperti sepanjang jalan riau. namun trotoar tentu menjadi sahabat pejalan kaki apabila tidak digunakan seenaknya oleh pengendara kendaraan bermotor untuk menghindari kemacetan, melawan arus atau bahkan parkir.

sore tadi ketika saya bergandengan tangan dengan si kecil (ceritanya jalan-jalan sore sepulang sekolah), tiba-tiba saja lengan saya tersenggol spion sepeda motor yang hendak melawan arus karena malas melalui jalur tengah. selain terasa sakit tentunya sedikit terkejut karena anggota tubuh tersenggol kendaraan yang melaju tidak pada tempatnya

seketika saya tarik tas ranselnya (karena yang terjangkau oleh saya hanya tas ranselnya) kemudian saya tegur dengan keras untuk turun dari trotoar.

responnya ?

cengar cengir saja saudara saudara bahkan bersama penumpangnya cenderung mentertawakan saya . rasa malu dan tunduk pada aturan sudah tidak dimiliki oleh banyak pengendara kendaraan bermotor yang "sakaw" melanggar.

sayangnya saya tidak sempat memotretnya ( namun yang pasti akan terekam di cctv salah satu bank tempat terjadinya perkara --sssttt perkara, ceileh ) . saya hanya memperhatikan seragam yang mereka gunakan berlogo tiga huruf mati , perusahaan penyedia energi berlambang kilat.

sesaat ia memang sempat keluar dari jalur trotoar, namun ketika saya melangkah beberapa meter dan tak menghiraukannya ternyata "BELIAU" kembali lagi menaikkan sepeda motornya melewati trotoar agar dapat melawan arus.

aih, status pegawai BUMN ternyata tak membuat ia menjadi merasa memiliki negara ini dan menaati aturan serta tenggang rasa pada pejalan kaki.

Senin, 18 April 2016

buku baru ke 2 di tahun 2016

alhamdulillah
bersyukur sekali di bulan April ini naskah buku yang saya tabung di tahun 2015 bisa terbit di tahun 2016.
meski saat ini masih naik cetak namun teman cantik saya dari penerbit Grasindo yaitu Mbak Mira Rainayati memberikan bocoran cover buku terbaru saya.

promosi cantik akan dimulai dengan kuis dulu setelah buku edar di toko buku Gramedia dan toko buku lainnya di seluruh Indonesia.bismillah


Jumat, 08 April 2016

buku baru semangat baru

Alhamdulillah
ada kado indah di bulan ini
selain penghasilan bisnis online yang makin meningkat. eh...tiba-tiba dikabarin kalau buku terbaru saya sudah terbit.

buku ini termasuk ke dalam golongan buku pengembangan sumber daya manusia.
ada beberapa contoh formulir yang biasanya akan ditemui pelamar dalam melamar pekerjaan atau bahkan bagi yang menginginkan berkarir di bidang pengembangan SDM (baca : HRD) maka akan menemui beberapa formulir penilaian kinerja.

jatuh bangun dalam menyelesaikan naskah buku ini karena sempat sakit yang memaksa saya harus menjauhi meja kerja dan bedrest. menjauhi meja kerja jelas bukanlah hal yang menyenangkan buat saya apalagi yang berhubungan dengan pekerjaan yang berkaitan erat dengan latar belakang pendidikan saya selama menempuh magister.

berminat ?
hayuuk atuh beli buku saya ya.....
--haha--promosi
ini penampakannya ya..



hargai diri anda dengan prestasi dan usaha dari diri sendiri



alhamdulillah , saya belum pernah merasakan mencoret-coret baju dengan spidol atau pilox. rasanya kok terlalu lebay melakukan semua itu. pikir saya saat itu adalah masa depan saya masih panjang, ibu yang sendirian membiayai hidup saya juga sudah terlihat kesulitan mencari biaya. pulang dari kelulusan sendirian, menjauh dari hiruk pikuk hura-hura. mencium tangan ibu dan melakukan kegiatan di rumah seperti biasanya. Sedangkan anak-anak sekarang banyak yang melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu. Konvoi di jalanan dengan kendaraan bermotor yang tentunya memboroskan bbm, mencoret-coret seragam yang mungkin seragam tersebut dibeli orangtuanya dengan susah payah. Kok tega mereka melakukan semua itu?
Saya bersyukur bisa diterima di universitas negeri di Malang jauh sebelum pengumuman kelulusan terdengar. Beasiswa penuh sampai lulus juga sudah di tangan. Minimal beban ibu agar saya bisa melanjutkan ke perguruan tinggi sudah berkurang.  Tinggal berpikir bagaimana saya bisa memiliki sedikit uang jajan kala kuliah. Pendek cerita, ketika masa kuliah seringkali beasiswa tak turun tepat waktu sehingga kadang pembayaran spp harus nombok dulu…hhh….tapi ada hikmahnya, saya tidak bisa berleha-leha. Berjualan asesoris, bros, menerima terjemahan, pengetikan, menulis di media ataupun jualan kosmetik saya jabanin asalkan halal. Ini saya lakukan tanpa sepengetahuan ibu (meski saat ini ibu akhirnya tahu setelah belasan tahun berlalu) karena saya tidak ingin membebani beliau bahwa yang namanya kuliah tidak hanya sekedar bayar spp, beli buku dan ongkos transport. Saya membutuhkan uang untuk sewa computer karena saat itu belum memilikinya, saya butuh uang untuk fotokopi beberapa bahan kuliah, bahkan membayar sewa internet yang saat itu membutuhkan uang Rp. 6000-7500/jam. Semua itu saya penuhi dengan berbagai cara hanya agar ibu bisa merasa ringan tak terbebani urusan non teknis perkuliahan.
Alhamdulillah, meski prosesnya berat, kadang harus pulang larut malam karena menyelesaikan terjemahan di tempat rental computer, akhirnya saya bisa meraih prestasi sebagai mahasiswa berprestasi. Lagi-lagi saya bisa menghadirkan senyuman ibu. Senang sekali melihatnya tersenyum dan binar-binar di bola matanya terlihat kembali. Tidak ada yang sia-sia bila kita berusaha. Tak sampai 4 tahun saya dapat menyelesaikan gelar sarjana.
Pulang wisuda, tidak ada acara foto bersama ibu atau adik seperti wisudawan lainnya
Tidak ada acara makan-makan seperti wisudawan jaman sekarang
Saya harus kembali ikat pinggang karena lolos diterima di program pascasarjana Brawijaya Malang.
Kegiatan bersenang-senang harus di-skip. Saya harus bekerja sebagai dosen, sekaligus penerjemah dan sesekali berjualan disela-sela saya menempuh pendidikan magister. Ketika ada beberapa teman bersenang-senang mengisi waktu senggang kuliah dengan makan-makan, jalan-jalan rekreasi ke beberapa tempat wisata, saya hanya kembali berjibaku dengan orderan terjemahan yang makin menumpuk ditambah sedikit jadwal mengajar. Ya Allah, saya seringkali berjibaku dengan deadline dari customer terjemahan. Rasanya kaki hingga kepala kembali ditusuk jeruji besi ketika deadline sudah makin dekat. Namun Alhamdulillah, sedikit demi sedikit mulai dari recehan 20 ribu hingga ratusan ribu bisa saya kantongi dalam seminggu. Tanpa iklan, tanpa media sosial yang saat itu belum ada. semuanya karena getok tular alias dari mulut ke mulut. Apa hikmahnya? Saya mendapat penghasilan, banyak belajar dari orderan terjemahan karena saya menerjemahkan tidak mengandalkan alat penerjemah otomatis dari computer, melainkan membaca terlebih dahulu kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya dari bahasa Indonesia ke bahasa inggris. Tidak ada satupun teman dari satu program studi yang mengetahui saya melakoni pekerjaan tersebut. Semuanya berkat salah seorang teman dari jurusan lain yang memanfaatkan jasa saya kemudian menyebar luas kepada teman-teman seangkatannya. Allah mengurangi jatah saya di satu bagian namun melebihkan di bagian lain sehingga bisa bermanfaat bagi orang lain dan tentunya diri saya hingga kini. Alhamdulillah setelah 14 tahun terbiasa dengan ritme deadline, Allah memberikan rezeki baru untuk saya sebagai penulis buku. Kembali lagi berkutat dengan banyak buku sumber, deadline disela-sela jadwal mengajar. Semuanya berproses, semuanya ada hikmah, doa kita bukan tidak dikabulkan namun kita harus menikmati proses menuju doa yang terkabulkan, hanya rasa syukur yang membuat kita ingat bahwa Allah telah mengatur segalanya agar kita dapat bermanfaat bagi diri, keluarga dan sesama melalui banyak liku dan proses baik suka maupun duka.

so, buat muda-mudi sebaiknya hargailah diri sendiri. lakukan hal positif yang bermanfaat buat orang lain. bersenang-senang yang justru mengganggu kepentingan orang lain demi nafsu menunjukkan eksistensi dengan cara apapun bukanlah hal yang patut dilakukan.
masih banyak muda-mudi lainnya yang harus berjuang untuk meraih cita-citanya tanpa harus mengandalkan jabatan orang tua atau keluarga besarnya
menghargai diri sendiri dengan usaha nyata dan murni dari diri merupakan satu pilihan yang harus jadi prioritas
orang-orang akan jauh lebih menghargai anda daripada harus terus menerus menggantungkan diri anda pada jabatan orang tua sementara anda sendiri sok-sok an menjadi jagoan padahal nol 

----belajar dari kasus pelajar yang mengaku anak kapolda riau dan menghardik polwan dengan arogan-----

Senin, 11 Januari 2016

bangga dengan ragam suku Indonesia



Kita tidak pernah tahu akan terlahir dari suku apa.
Kita tidak pernah bisa memilih akan terlahir dari suku apa
Namun kita harus tahu bagaimana memupuk rasa bangga terlahir dari suatu suku
Dan kita harus memiliki rasa toleran bila ada suku lain yang berdampingan hidupnya dengan kita

Tak ada yang bisa memberikan judgement bahwa suku X adalah suku tukang sate, suku Y adalah suku primitive, suku z adalah suku materialistis. Semua kembali pada diri kita sendiri bagaimana menempatkan diri dalam suatu masyarakat. Bila memang ada mayoritas suku di beberapa tempat memiliki profesi yang sama seperti tukang potong rambut, pedagang atau bahkan tukang sate seperti yang pernah salah satu orang katakan, percayalah bahwa mereka adalah orang-orang yang tangguh. Tidak semua orang dapat berperan sebagai perantau. Berbagai kesulitan, kendala bahasa, budaya, adaptasi mereka bisa atasi meski harus meneteskan keringat dan air mata.
Mungkin ada anggapan bahwa membahas hal ini adalah hal yang sangat klise. Namun, inilah saya yang terlahir di suatu suku, memiliki keluarga dengan multi suku, hidup dengan berbagai suku, menyatu dengan mereka karena saya merasa sama, Indonesia. Jangan pernah ada lagi kalimat “ hati-hati loh, dia sukunya tukang sate” , “hati-hati, biasanya kalau suku itu materialistis” ckckck…..
Ah, mungkin status tidak penting , status mengarah SARA, tapi inilah saya ketika berjuta asumsi berkelebat di kepala ketika bertemu dengan seseorang yang mungkin memiliki wawasan kebangsaan yang minim, minim bersosialisasi, minim toleransi atau minim pengetahuan?

Sabtu, 28 November 2015

Sudah nggak jaman ngurus SIM (perpanjangan-mutasi) pakai CALO




Tahun ini SIM saya habis di awal desember
Awalnya puyeng keliyengan mendengar kabar kalau mengurus SIM di Polres Bandung (Soreang) itu susah, apalagi SIM terakhir saya keluaran Polresta Malang, sesuai domisili terakhir saya. Mengurus SIM baru? Haduuuuh pastinya saya harus meluangkan lebih banyak waktu untuk mendaftar, ujian teori, ujian praktek dan foto dannnn belum tentu bisa diselesaikan dalam waktu seharian. Jarak antara polres Bandung dengan domisili saya sekarang kurang lebih 50km yang bisa ditempuh 2 jam kalau jalanan “lumayan” lancar. Kenapa lumayan? Jalur ujungberung-soreang terkenal banyak ditemui titik yang selalu macet apalagi kalau hujan , maka ancaman perjalanan terhambat karena banjir ada di depan mata. Belum lagi lelahnya menyetir . jadi akhirnya saya putuskan untuk melakukan mutasi berkas SIM dari malang ke bandung. Langsung saja caranya ya 

Cabut berkas dari SIM kota asal/terakhir domisili
Karena di kota Malang masih ada adik saya maka pengurusan pencabutan berkas saya boleh dimintakan diurus oleh adik dengan syarat membawa fotocopy ktp terbaru, 2 lembar fotokopi SIM terakhir dan KTP terbaru. Kebetulan saat itu saya mengurimkan berkas dengan jasa pengiriman kilat one day service dan begitu berkas sampai langsung diurus pencabutan berkasnya. Katanya sih tidak lama, tak lebih dari 30 menit berkas yang diminta sudah ada ditangan  saudara dengan isi berkas: surat mutasi dan berkas pembuatan SIM dulu.(gratis tanpa biaya) .berkas inilah yang kemudian dikirimkan ke Bandung.

   Mutasi SIM
sebaiknya anda berangkat lebih awal karena jam pelayanan SIM dimulai pukul 08.00 . bawalah bolpoin, KTP dan SIM asli, fotocopy KTP dan SIM, berkas Mutasi SIM dari kota asal dan uang kurang lebih 105 ribu. Sesaat setelah tiba di lokasi sebaiknya jika anda membawa kendaraan, parkirlah kendaraan di tempat yang aman.

A.      Tes kesehatan
Buatlah surat keterangan kesehatan terlebih dahulu.  di Polres Soreang untuk ruang Kesehatan ada di luar komplek Polres tepatnya lurus searah pintu gerbang Polres yang terletak di tengah-tengah jajaran tempat fotocopi. Mengurus surat keterangan kesehatan terlebih dahulu bertujuan agar anda tidak bolak balik berjalan mondar mandir dari loket informasi kembali lagi ke depan pintu gerbang yang jaraknya lumayan apalagi bila panas terik atau hujan deras sedang turun.setelah selesai mengurus surat keterangan kesehatan yang biayanya 25 ribu (sayangnya tidak ada kuitansi atau tanda bukti yang seharusnya diberikan dan lagi kita tidak benar-benar diperiksa karena hanya ditanya tinggi, berat badan, pakai kacamata atau tidak, punya tekanan darah tinggi atau tidak, buta warna atau tidak, itupun ditanya seadanya tanpa diperiksa. Stetoskop, timbangan, alat pengukur tensi seperti hiasan saja. Mau menimbang badan syukur, nggak juga dijawab asal juga ga pa pa kayaknya). Sebelum mengurus surat kesehatan  sebaiknya siapkan satu lembar fotokopi ktp terbaru dan tancapkan di tempat yang sudah di sediakan untuk antrian pemeriksaan. Siapkan pula SIM asli yang nantinya akan distapler bersama dengan surat  kesehatan. Segera setelah selesai, langsung menuju loket informasi.
B.      Masukkan berkas ke loket informasi
Disini berkas akan diperiksa . siapkan surat kesehatan dan berkas mutasi SIM yang kemudian akan dimasukkan ke dalam MAP untuk dibawa ke loket BRI. Di loket ini gratis. MAP pun Gratis.
C.      Bayar biaya perpanjangan ke loket BRI yang terletak di ujung sisi kiri loket pendaftaran . untuk perpanjangan SIM A yang kebetulan saat itu saya urus, dikenakan biaya Rp. 80.000,00
D.      Masukkan berkas ke loket 2.
Disini berkas kita akan diverifikasi,  kemudian diberikan form isian data yang harus kita isi manual. Siapkan bolpoin dari rumah sehingga tak perlu sibuk pinjam sana sini hanya untuk urusan bolpoin. Selain itu kita akan diberikan nomer antrian untuk foto.

E.       Hasil update data dimasukkan ke loket 3 (entry data) –tunggu sekitar 40 menit dipanggil kembali dan melakukan tanda tangan di atas kertas untuk proses scan saat pembuatan SIM. sayangnya di loket 3 saya sempat melihat ada seorang perempuan membawa setumpuk map dengan warna yang berbeda dari map resmi kepolisian dan map tersebut menyerobot antrian map yang telah masuk sebelumnya. cukup mengundang tanya karena beberapa saat sebelumnya saya bertemu dengan sosok perempuan tersebut di tempat fotokopi seberang polres dengan setumpuk berkas SIM yang diurusnya . sungguh disayangkan. menyerobot antrian yang diiyakan oleh "oknum" polisi yang berada di balik loket tersebut.

loket 5 yang bersebelahan dengan ruang foto

F.       Foto dan mencocokkan data – tak sampai 5 menit SIM baru sudah jadi
G.     Taraaaa selesai . biayanya 105 ribu (perpanjangan SIM 80 ribu, kesehatan 25rb). Tak pakai calo. Tak sampai satu jam. Puas.eh belum ding masih ada ganjalan yaitu ketika saya menunggu panggilan bersama si kecil, saya harus merasakan panas yang amat sangat di ruang tunggu padahal ada 7 buah AC yang tersedia namun tak ada satupun yang menyala. bukankah fasilitas itu dibeli dari uang rakyat namun ironis sekali rakyat yang saat itu notabene mengurus SIM harus mengeluarkan peluh di ruangan yang kurang sirkulasi udaranya. mudah-mudahan kedepannya bisa memberikan kenyamanan lebih bagi masyarakat seperti halnya ruangan di bank swasta. tentunya masyarakat jauh lebih tertarik untuk mengurus SIM sendiri.
si ganteng yang setia mengantar saya sejak awal proses. tanpa rewel, atau rengekan sehingga sempat jadi primadona di ruang tunggu.sebagai bayarannya ia minta foto dengan back ground tempat ujian praktek SIM. Terimakasih ya Kak

Mood booster masa PSBB di Coger madani , ngopi asyik di Bandung timur

Frezze ...     Iya. Menyelesaikan naskah berhari hari sudah jadi makanan saya selama  8 tahun ini. Dalam 2 bulan bisa 2-3 naskah buku yang...