awal mula mengenal e-learning
Hampir
14 tahun yang lalu saya mengenal istilah e-learning untuk yang pertama kalinya
saat menempuh program Pascasarjana di universitas Brawijaya Malang. Awalnya
saya hanya ogah-ogahan mengikuti program perkuliahan yang beberapa diantara
mata kuliah yang disajikan menggunakan media e-learning sebagai pendukung
penguasaan materi perkuliahan.
Perlahan
namun pasti sedikit demi sedikit banyak mahasiswa yang rajin mengikuti program
e-learning ini. Sayapun tak kalah cepat rajin mengikuti proses perkuliahan
e-learning yang dilaksanakan seminggu sekali di akhir minggu bekerja sama
dengan salah satu perguruan tinggi di Jepang.

apa itu E-learning
Lalu
apa yang sebenarnya dimaksud dengan e-learning? yang dimaksud dengan
pembelajaran e-learning yaitu proses pembelajaran dari mana dan kapan saja antara tim pengajar dan peserta didik. Kemandirian
menyerap ilmu diasah melalui materi yang telah disediakan oleh instriktur atau
dosen melalui materi yang telah dikirimkan sebelumnya via email. Bertambahnya
Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur dan menjangkau
peserta didik dalam cakupan yang luas meski jarak cukup jauh dipecahkan dengan bantuan teleconference, chatting maupun
email. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran karena
pada umumnya materi pembelajaran telah disimpan dan disediakan dalam bentuk
CDROM, kita tinggal membacanya kemudian mengadakan diskusi agar ada timbal
balik proses pembelajaran dengan dosen yang sesungguhnya berada di luar negeri
atau terpisah jarak yang cukup jauh. Susah payah namun benar-benar puas
hasilnya karena mater-materi yang diberikan merupakan materi yang up to date.
Kesempatan untuk
mendapatkan pendidikan lanjut yang dicombine dengan e-learning
membutuhkan kemandirian bagi para peserta didik karena proses
belajar tatap muka
hanya terjadi sesekali dalam masa belajar
melalui proses pembelajaran mandiri sisanya bisa melalui proses tatap
muka untuk pemantapan materi. Sayangnya saat itu fasilitas kampus tak
seluruhnya memadai dan menjangkau semua mahasiswa yang membutuhkan
layanan
e-learning, sehingga kami harus bergerilya mencari bahan dari satu kampus ke
kampus yang lain. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan karena tak hanya materi-materi
bermanfaat yang didapatkan namun kebersamaan antar mahasiswa, kemandirian dan
kedisiplinan dalam proses perkuliahan yang justru tak akan tertukar oleh
apapun.
Proses pengaplikasian e-learning

Proses
ini juga berlaku dalam evaluasi belajar sehingga dalam membuat tugas, saya
dapat memberikan tugas yang berbeda antara mahasiswa satu dengan yang lain yang
nantinya akan meminimalisir copy paste antara mahasiswa satu dengan
yang lain. Demikian pula dengan penyerahan tugas yang menggunakan media
elektronik dalam hal ini e-mail. Tak hanya materi dan tugas yang akan
diserahkan mahasiswa via e-mail namun mahasiswa juga berhak memberikan umpan
balik berupa kritik dan saran yang membangun dalam proses pembelajaran. Cara ini
tak mungkin dilakukan apabila saya minta pada proses pembelajaran klasikal
namun dengan menggunakan media elektronik sebagai salah satu media pembelajaran
banyak hal yang dapat diperbaiki dan ditambahkan dalam proses pembelajaran.
Dengan
e-learning pula pekerjaan saya jauh lebih mudah dan efisien karena proses
penilaian dan hasil tugas juga transparan bisa dilihat oleh semua mahasiswa. Dengan
demikian mahasiswa satu dengan yang lainnya juga akan saling belajar dari hasil
jawaban dan resume hasil jawaban yang saya berikan setelah dikoreksi. Kejujuran,
kemandirian, kecepatan penerimaan materi dan efisiensi belajar dan transparan
akan dapat diraih dengan adanya e-learning. komunikasi antara mahasiswa dan
dosen akan lebih terjalin baik karena tidak adanya ‘ewuh pakewuh” dalam dunia
e-learning.
Namun
pada materi selanjutnya diperlukan penyempurnaan metode penyajian materi
pembelajaran, penguasaan belajar elektronik
baik dari guru/dosen serta mahasiswa/siswa sehingga dapat meningkatkan mutu
pembelajaran lebih optimal. Dukungan perangkat pembelajaran elektronik ini juga
harus datang dari lembaga pendidikan hingga level kementrian pendidikan sehingga
lebih memotivasi guru/dosen dan siswa/mahasiswa dalam meningkatkan
pengetahuannya melalui e-learning.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar