indigo.
satu kata yang belakangan ini beken malah sebuah stasiun televisi
membuat satu acara yang khusus membahas dan meneropong apa yang disebut
indigo.
dahulu ketika pertama kalinya saya mengerti tentang dunia lain semuanya
terasa janggal. saya hanya diam dan diam hingga akhirnya satu waktu
nenek saya yang memiliki kelebihan yang sama dengan apa yang saya miliki
mengetahui ketika saya sibuk berbicara sendiri.
saya yang awalnya pemberani menjadi penakut karena semakin matahari
condong ke barat maka semakin banyak "hal" dunia lain yang saya lihat.
banyak pula kejadian-kejadian yang rasanya telah saya alami kemudian
terjadi di kemudian hari.
apakah saya sadar dengan kelebihan tersebut? tidak!
hingga puncaknya saat saya duduk di kelas 1 SMA, beberapa malam sebelum
tanggal 9 agustus 1994 saya dikejutkan dengan mimpi yang sama setiap
hari. mimpi tentang meninggalnya ayah saya hingga proses pemakaman
berlangsung. anehnya , mimpi tersebut sama setiap harinya.
entah kebetulan atau tidak, tepat tanggal 9 agustus 1994 apa yang telah
saya impikan TERJADI LENGKAP DENGAN SEMUA ORANG-ORANGNYA YANG MIRIP
DALAM MIMPI
kejadian-demi kejadian terjadi yang diawali mulai dari mimpi.
meninggalnya eyang putri, eyang kakung semuanya telah saya alami sebelumnya
peristiwa wisuda, kecelakaan yang menimpa saya, kecelakaan yang menimpa
sahabat dan banyak kejadian telah saya alami sebelumnya lewat mimpi.
satu waktu saya bertemu dengan seorang teman yang berprofesi sebagai
psikolog kemudian menceritakan apa yang telah saya alami. ia mengatakan
bahwa yang saya alami bukan lagi masuk dalam golongan pemilik kelebihan
panca indera atau six sense, namun jauh lebih dari itu saya masuk dalam
golongan indigo.
mengasah kemampuan? tidak.
saya cenderung mengendalikan kemampuan saya. mengikuti sebuah kegiatan
olahraga pernafasan tenaga dalam membantu saya untuk mengendalikan
kemampuan yang saya miliki. memang saat itu saya makin kuat memiliki
kemampuan melihat dunia lain namun saya jauh lebih bisa mengendalikan
kemampuan saya tersebut ke hal yang positif misalnya untuk terapi
penyembuhan penyakit.
delapan tahun saya bergabung dengan organisasi ini hingga akhirnya saya
melewati fase menikah, melahirkan dan memiliki putra yang tentu saja
telah saya alami sebelumnya.
kelahiran si kecil hingga ia berusia 3 tahun telah menyadarkan saya
bahwa bakat six sense yang saya miliki menurun pada si kecil. perlahan
tapi pasti dari hari ke hari ternyata si kecil fadhiil bukan hanya
memiliki bakat six sense akan tetapi INDIGO. mengapa saya katakan
demikian? yah, setelah serangkaian konsultasi dengan seorang teman yang
berprofesi sebagai psikolog, anak saya pun didiagnosa masuk ke dalam
golongan INDIGO.
agak khawatir apalagi beberapa kejadian yang menimpa seseorang
seringkali ia katakan spontan dan TERJADI. entah ia melalui mimpi atau
tidak saya belum bisa mengoreknya. namun yang pasti saya bagai memiliki
bodyguard karena ia akan spontan mengatakan 'hati-hati dengan si x' bila
saya bertemu dengan seseorang dan ternyata beberapa saat kemudian Allah
menunjukkan bahwa si x memang seperti adanya yang dikatakan fadhiil.
rasanya dan bahkan memang seperti orang gila bila bertemu dengan orang
yang sebenarnya tidak mengerti dengan dunia ini. Namun alhamdulillah
kami, saya dan putra saya fadhiil memiliki kelebihan ini. hati-hati, dan
waspada menjadi kuncinya. namun untuk meramal? NO!! itu bukan area kami
meski sesekali kami bisa bekerja sama memiliki kemampuan tersebut.
Hanya kepada Allah lah manusia meminta petunjuk. OK?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar