sudah sejak tahun 1990 alhamdulillah saya diberi kesempatan mengendarai mobil *tapi tetap dalam pengawasan supir pribadi dan itupun hanya di dalam komplek*. nah di tahun 1994, duka menyelimuti keluarga saya yang otomatis juga mencabut hak-hak istimewa almarhum bapak semasa menjabat di pemerintahan. mau tidak mau tanggung jawab untuk tetap bersama, merawat peninggalan almarhum Bapak sebagian jatuh ke tangan saya termasuk merawat kendaraan-kendaraan peninggalan beliau. kesempatan bisa mengendarai mobil di usia masih di bawah 18 tahun terbuka lebar.*jangan ditiru ya karena ini terpaksa dilakukan karena tidak ada siapapun saat itu yang bisa bertanggung jawab atas peninggalan almarhum Bapak*.
meski awalnya harus merasakan panas dingin bila hendak mengendara mobil namun akhirnya lintas jawa berhasil dilibas, hingga akhirnya sayapun jatuh cinta pada mobil terakhir yang dibeli almarhum bapak 14 hari sebelum meninggal. inilah mobil yang hingga kini menemani saya pergi bahkan dibawa saat suami memboyong saya ke bandung. mungkin buat orang lain memang tak berharga. kata putra pertamaku saja "mobil Bunda Jadul". tak apa karena saya sudah terlanjur cinta bangettt karena setiap melihat mobil jadul ini saya selalu teringat almarhum bapak sesaat sebelum meninggal.
banyak kenangan yang tersimpan saat melihat mobil peninggalan Bapak. Ingatan itu kembali ke 19 tahun yang lalu, jelang nafas terakhirnya almarhum bapak sengaja duduk berlama-lama di bagian depan mobil, sempat berkeliling komplek berdua denganku dan mobil inilah yang terakhir kali beliau tumpangi sebelum koma menghampiri hingga Allah SWT mengambilnya.*sesak terasa di dada*
hari ini saya menjadi sangat terluka karena apa yang saya jaga selama ini jadi cacat gara2 kecerobohan supir truck yang menabrak bagian depan mobil hingga lampunya pecah berkeping-keping....
jam terbang tinggi, patuh aturan lalu lintas, kehati-hatian di jalanan tak menjamin kita luput dari bahaya
maafkan aku ya Bapak.......*sediiiih banget*
menjaga amanah , menjaga kepercayaan itu sangat sulit apalagi dengan orang yang kita cintai dan sudah tiada. namun kembali pada Allah SWT bahwa semua harta adalah titipan. meski demikian nilai barang tersebut tak bisa ditukar dengan apapun karena almarhum Bapak memberikannya dengan penuh cinta. I love Bapak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar