Tahun ini SIM saya habis di awal
desember
Awalnya puyeng keliyengan
mendengar kabar kalau mengurus SIM di Polres Bandung (Soreang) itu susah,
apalagi SIM terakhir saya keluaran Polresta Malang, sesuai domisili terakhir
saya. Mengurus SIM baru? Haduuuuh pastinya saya harus meluangkan lebih banyak
waktu untuk mendaftar, ujian teori, ujian praktek dan foto dannnn belum tentu
bisa diselesaikan dalam waktu seharian. Jarak antara polres Bandung dengan
domisili saya sekarang kurang lebih 50km yang bisa ditempuh 2 jam kalau jalanan
“lumayan” lancar. Kenapa lumayan? Jalur ujungberung-soreang terkenal banyak
ditemui titik yang selalu macet apalagi kalau hujan , maka ancaman perjalanan
terhambat karena banjir ada di depan mata. Belum lagi lelahnya menyetir . jadi
akhirnya saya putuskan untuk melakukan mutasi berkas SIM dari malang ke
bandung. Langsung saja caranya ya
Cabut berkas dari SIM kota asal/terakhir domisili
Cabut berkas dari SIM kota asal/terakhir domisili
Karena di kota Malang masih ada adik saya maka pengurusan
pencabutan berkas saya boleh dimintakan diurus oleh adik dengan syarat membawa fotocopy
ktp terbaru, 2 lembar fotokopi SIM terakhir dan KTP terbaru. Kebetulan saat itu
saya mengurimkan berkas dengan jasa pengiriman kilat one day service dan begitu
berkas sampai langsung diurus pencabutan berkasnya. Katanya sih tidak lama, tak
lebih dari 30 menit berkas yang diminta sudah ada ditangan saudara dengan isi berkas: surat mutasi dan
berkas pembuatan SIM dulu.(gratis tanpa biaya) .berkas inilah yang kemudian
dikirimkan ke Bandung.
Mutasi SIM
sebaiknya anda berangkat lebih awal karena jam pelayanan SIM
dimulai pukul 08.00 . bawalah bolpoin, KTP dan SIM asli, fotocopy KTP dan SIM,
berkas Mutasi SIM dari kota asal dan uang kurang lebih 105 ribu. Sesaat setelah
tiba di lokasi sebaiknya jika anda membawa kendaraan, parkirlah kendaraan di
tempat yang aman.
A.
Tes kesehatan
Buatlah surat keterangan kesehatan terlebih dahulu. di Polres Soreang untuk ruang Kesehatan ada di
luar komplek Polres tepatnya lurus searah pintu gerbang Polres yang terletak di
tengah-tengah jajaran tempat fotocopi. Mengurus surat keterangan kesehatan
terlebih dahulu bertujuan agar anda tidak bolak balik berjalan mondar mandir
dari loket informasi kembali lagi ke depan pintu gerbang yang jaraknya lumayan
apalagi bila panas terik atau hujan deras sedang turun.setelah selesai mengurus
surat keterangan kesehatan yang biayanya 25 ribu (sayangnya tidak ada kuitansi
atau tanda bukti yang seharusnya diberikan dan lagi kita tidak benar-benar
diperiksa karena hanya ditanya tinggi, berat badan, pakai kacamata atau tidak,
punya tekanan darah tinggi atau tidak, buta warna atau tidak, itupun ditanya
seadanya tanpa diperiksa. Stetoskop, timbangan, alat pengukur tensi seperti
hiasan saja. Mau menimbang badan syukur, nggak juga dijawab asal juga ga pa pa
kayaknya). Sebelum mengurus surat kesehatan
sebaiknya siapkan satu lembar fotokopi ktp terbaru dan tancapkan di
tempat yang sudah di sediakan untuk antrian pemeriksaan. Siapkan pula SIM asli
yang nantinya akan distapler bersama dengan surat kesehatan. Segera setelah selesai, langsung
menuju loket informasi.
B.
Masukkan berkas ke loket informasi
Disini berkas akan diperiksa . siapkan surat kesehatan
dan berkas mutasi SIM yang kemudian akan dimasukkan ke dalam MAP untuk dibawa
ke loket BRI. Di loket ini gratis. MAP pun Gratis.
C.
Bayar biaya perpanjangan ke loket BRI yang
terletak di ujung sisi kiri loket pendaftaran . untuk perpanjangan SIM A yang
kebetulan saat itu saya urus, dikenakan biaya Rp. 80.000,00
D.
Masukkan berkas ke loket 2.
Disini berkas kita akan diverifikasi, kemudian diberikan form isian data yang harus
kita isi manual. Siapkan bolpoin dari rumah sehingga tak perlu sibuk pinjam
sana sini hanya untuk urusan bolpoin. Selain itu kita akan diberikan nomer
antrian untuk foto.
E.
Hasil update data dimasukkan ke loket 3 (entry
data) –tunggu sekitar 40 menit dipanggil kembali dan melakukan tanda tangan di
atas kertas untuk proses scan saat pembuatan SIM. sayangnya di loket 3 saya sempat melihat ada seorang perempuan membawa setumpuk map dengan warna yang berbeda dari map resmi kepolisian dan map tersebut menyerobot antrian map yang telah masuk sebelumnya. cukup mengundang tanya karena beberapa saat sebelumnya saya bertemu dengan sosok perempuan tersebut di tempat fotokopi seberang polres dengan setumpuk berkas SIM yang diurusnya . sungguh disayangkan. menyerobot antrian yang diiyakan oleh "oknum" polisi yang berada di balik loket tersebut.
![]() |
loket 5 yang bersebelahan dengan ruang foto |
F.
Foto dan mencocokkan data – tak sampai 5 menit
SIM baru sudah jadi
G.
Taraaaa selesai . biayanya 105 ribu
(perpanjangan SIM 80 ribu, kesehatan 25rb). Tak pakai calo. Tak sampai satu
jam. Puas.eh belum ding masih ada ganjalan yaitu ketika saya menunggu panggilan bersama si kecil, saya harus merasakan panas yang amat sangat di ruang tunggu padahal ada 7 buah AC yang tersedia namun tak ada satupun yang menyala. bukankah fasilitas itu dibeli dari uang rakyat namun ironis sekali rakyat yang saat itu notabene mengurus SIM harus mengeluarkan peluh di ruangan yang kurang sirkulasi udaranya. mudah-mudahan kedepannya bisa memberikan kenyamanan lebih bagi masyarakat seperti halnya ruangan di bank swasta. tentunya masyarakat jauh lebih tertarik untuk mengurus SIM sendiri.