Kamis, 21 Mei 2015
Senin, 11 Mei 2015
sahabat sejati
Sahabat sejati adalah sahabat yang tidak akan menjadi duri dalam
daging dan tidak memiliki rasa iri dan dengki. Saling memberi dan saling
menerima tanpa ada embel-embel ingin mendapatkan manfaat SEPIHAK.
Saat kita mengganggap seseorang sebagai sahabat, namun pada satu titik tiba-tiba ia melakukan sesuatu yang pada dasarnya tidak pernah terpikirkan oleh kita. Ya, ketika ia merasa bahwa kita memiliki satu hal yang seharusnya tidak kita lakukan dan memberi manfaat bagi orang lain sehingga orang lain akan mencari kita sebagai sumbernya, bukan dia. ia tidak suka hingga memutar balik lisan yang dapat dipercaya oleh orang lain tanpa bertabayun kepadamu mengapa engkau melakukan hal tersebut. Yah, hanya mendengar keterangan dari satu pihak
apa yang harus diperbuat dan apa yang bisa kita rasakan? Kekecewaan yang sangat dalam luka yang kita rasakan akan jauh lebih sakit jika orang lain yang melakukannya …
Mungkin saja kedekatan yang selama ini tercipta hanyalah sebatas hanya teman dekat atau justeru hanya teman biasa saja…
Tetapi percayalah waktu yang akan menjawabnya siapa yang memutar balik fakta. Hanya diam dan mundur serta menghindari kegiatan yang lebih banyak mendatangnkan mudharat yang dapat dilakukan.
Allah tidak tidur
Allah tidak akan diam
peluk Dwi Puspa Widyastuti, Ika Winiastuti, Meylia Hendra Idacahyani, Syarifah Raihani, Indra, Wina sahabat-sahabatku semasa SMA....yang selalu saling menguatkan, saling mendukung....miss u all...
Saat kita mengganggap seseorang sebagai sahabat, namun pada satu titik tiba-tiba ia melakukan sesuatu yang pada dasarnya tidak pernah terpikirkan oleh kita. Ya, ketika ia merasa bahwa kita memiliki satu hal yang seharusnya tidak kita lakukan dan memberi manfaat bagi orang lain sehingga orang lain akan mencari kita sebagai sumbernya, bukan dia. ia tidak suka hingga memutar balik lisan yang dapat dipercaya oleh orang lain tanpa bertabayun kepadamu mengapa engkau melakukan hal tersebut. Yah, hanya mendengar keterangan dari satu pihak
apa yang harus diperbuat dan apa yang bisa kita rasakan? Kekecewaan yang sangat dalam luka yang kita rasakan akan jauh lebih sakit jika orang lain yang melakukannya …
Mungkin saja kedekatan yang selama ini tercipta hanyalah sebatas hanya teman dekat atau justeru hanya teman biasa saja…
Tetapi percayalah waktu yang akan menjawabnya siapa yang memutar balik fakta. Hanya diam dan mundur serta menghindari kegiatan yang lebih banyak mendatangnkan mudharat yang dapat dilakukan.
Allah tidak tidur
Allah tidak akan diam
peluk Dwi Puspa Widyastuti, Ika Winiastuti, Meylia Hendra Idacahyani, Syarifah Raihani, Indra, Wina sahabat-sahabatku semasa SMA....yang selalu saling menguatkan, saling mendukung....miss u all...
Kamis, 07 Mei 2015
Percaya diri dan kuat mental dengan kondisi lingkungan sekitar
Pergaulan anak-anak sekarang sangat berbeda jauh dengan apa
yang saya alami 20 -30 tahun yang lalu. Dahulu, bila lingkungan kurang kondusif
untuk pergaulan maka orangtua akan mulai ikut campur dengan memberikan banyak
nasihat dan anak akan MENURUT. Tapi sekarang? Ketika kita melihat pergaulan
anak-anak kita seolah-olah baik ternyata lingkungan disekitarnya bisa sangat
dibilang kejam untuk anak usia 7 tahun. Ketika seorang anak memiliki kelebihan
baik akademik dan non akademik, seringkali yang kita hadapi adalah perlakuan
dari beberapa teman disekitarnya yang sudah memiliki bibit iri dan dengki.
Menginjak kaki teman, menyilangkan kaki sehingga temannya
terjatuh, mengejek, membentuk geng anak-anak dan mengajak teman-temannya untuk
menjauhi seseorang atau beberapa temannya yang tidak sefaham dengannya adalah
hal biasa yang kita temui saat ini.
Media televisi , media social, buku atau bacaan yang mulai
beragam berperan penting membentuk karakter anak dari anak-anak yang baik
menjadi anak-anak yang seperti saya katakan di atas. Lalu siapakah yang akan
menjadi remnya? Tentunya orangtua yang selalu mendampingi anak-anaknya akan
menjadi rem pakem optional bagi
tumbuh kembang anak-anak. Namun semuanya akan menjadi kendala bila akhirnya ada
orangtua yang bahkan mendukung perilaku premanisme cilik di sekolah karena
adanya persaingan social, kemampuan dan pengaruh. Anak akan mengambil
kesimpulan bahwa ia melakukan hal terbaik karena ada dukungan dari orangtua. Memang
tidak ada sekolah yang membuat seseorang atau pasangan menjadi orangtua sempurna.
Namun bukankah kita wajib mencharge ilmu
parenting dengan mencari tahu sebanyak-banyaknya bagaimana menghadapi anak-anak
masa kini sehingga kita bisa mendampingi dan mengarahkan anak agar anak-anak
kita menjadi anak-anak yang nantinya mengayomi, menjadi contoh, menjadi
kebanggaan bagi sekitarnya.
Mendampingi dan mengarahkan anak dengan lingkungan
sekitarnya, bukanlah menjadi setir bagi anak. Hal tersebut akan menjadi bibit
bagi anak untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan menguatkan mentalnya dengan
kondisi lingkungan yang makin tak kondusif. Menunjukkan mana yang baik dan
buruk langsung di tempat kejadian perkara dan memberikan solusi menghadapinya
di masa yang akan datang akan menumbuhkan rasa bahwa AKU BISA melakukan dan
menghadapi hal tersebut bagi anak. Dukungan bagi anak bukanlah berupa uang atau
barang, tetapi cara kita mengarahkannya berupa Pelukan, kalimat, sorot mata dalam menghadapi
dunia nyata inilah yang membuat anak merasa mendapat dukungan.
Langganan:
Postingan (Atom)
Mood booster masa PSBB di Coger madani , ngopi asyik di Bandung timur
Frezze ... Iya. Menyelesaikan naskah berhari hari sudah jadi makanan saya selama 8 tahun ini. Dalam 2 bulan bisa 2-3 naskah buku yang...

-
Mengapa saya menulis hal ini? Ini hanyalah kesadaran berbagi sebagai warga Negara sehingga orang lain yang merasa dirin...
-
Tahun ini SIM saya habis di awal desember Awalnya puyeng keliyengan mendengar kabar kalau mengurus SIM di Polres Bandung (Soreang) i...