Dibesarkan di keluarga
yang berdarah madura yang dahulu memiliki usaha ramuan jamu madura tentunya saya tidak
asing dengan aroma jamu, berbelanja bahan jamu mulai dari secang, delima putih, kayu angin, cabe puyang dll, bahkan berinteraksi dengan
pelanggan jamu yang rata-rata adalah perempuan. Menurut eyang putri keinginan
cantik dan sehat itu adalah dorongan alami sebagai perempuan, namun bila wajah
tak cantik maka berusaha menjadi perempuan yang enak dipandang mata dengan
kebersihannya, harum tubuhnya dan tentunya sehat luar dalam. kebersihan dan
kesehatan itulah yang harus ditunjang dengan meminum jamu tradisional yang
merawat tubuh dari dalam dan ramuan lulur untuk menjaga kebersihan tubuh bagian
luar.
Sekarang, tiga belas tahun
setelah eyang putri berpulang, saya sangat merindukan bagaimana minum jamu ramuan
tangan eyang putri plus wejangan dan banyak cerita tentang kesehatan wanita, tapi
itu semua rasa mustahil. Saya hanya bisa menikmati jamu gendong atau jamu
tradisional di toko jamu meski masih harus berjuang menangkal rasa pahit jamu.
saya berharap satu saat
bisa menikmati jamu tanpa harus merasakan rasa pahit dan tentunya AMAN. Inilah perlunya
sebuah lembaga riset yang tanaman yang membuat sebuah produk pengembangan hasil
riset. Tak hanya membuat produk
pengembangan riset berupa jamu yang berasal dari tanaman yang memiliki khasiat
penyembuhan terhadap suatu penyakit, namun mudah-mudahan suatu saat nanti
mengampu peracik jamu di seluruh Indonesia sehingga memiliki standar keamanan
yang pasti untuk kesehatan. Kepercayaan masyarakat tak hanya pada sebuah Brand
yang menaungi suatu produk, namun juga sugesti masyarakat terhadap produk jamu
yang beredar di masyarakat. Siapa yang tidak kenal dengan idiom “ramuan madura”?
atau “ramuan sumbawa”?.
Percaya bahwa dengan
merangkul sugesti masyarakat terhadap jamu di suatu daerah, maka penikmat
jamu yang mengutamakan kesehatan akan
jauh lebih memilih meminum jamu daripada selalu mengandalkan obat yang
mengandung bahan kimia untuk membantu penyembuhan suatu penyakit. Inilah yang
sedang dikembangkan oleh Pusat Studi Biofarmaka IPB telah
menghasilkan produk yang siap dikonsumsi di antaranya adalah :
- BIOLANGSING , PELANGSING INSTANT. Yang bermanfaat : Meluruhkan lemak tubuh.
- BIOURIC. Yang bermanfaat : Menurunkan Asam Urat & Anti Inflamasi
- PHALERIA KAPSUL. Yang bermanfaat sebagai Antioksidan, dan Menurunkan gula darah
- GYNURA KAPSUL. Yang bermanfaat : Melancarkan Sirkulasi Darah
- ANDROGRAPHIS KAPSUL. Yang bermanfaat : Menurunkan Kolesterol &
Gula Darah
- MORINDA KAPSUL. Yang bermanfaat: Menurunkan Tekanan Darah, Anti Kanker
serta produk-produk
lain: yaitu Minuman Instant: Gano Instant rasa jahe & jeruk,Permen: Permen
Kayu Putih, Permen Temulawak, Kapsul Ekstrak Campuran: BioDiabet, BioHepa, Gano
Tea, Kapsul Ekstrak Tunggal yang berisi Ganoderma, Pegagan, Meniran, Daun
Sendok, Daun Dewa, Sambiloto, Brotowali, Simplisia tanaman obat berkhasiat dan Ekstrak
tanaman yang berkhasiat fitoestrogen
lagi-lagi dengan
adanya produk di atas, kita harus memikirkan agar masyarakat kembali lagi ke
alam dengan mengkonsumsi jamu. Perlahan, masyarakat mulai tidak percaya dengan
produk jamu sehingga mungkin saja satu saat nanti jamu yang seharusnya menjadi
brand Indonesia justru diakui milik negara lain (relakah anda?tentu tidak!).
dalam hal ini pemerintah hendaknya :
1.
membantu, mengarahkan, memberikan penyuluhan dan
mengawasi pengusaha jamu tradisional untuk mengikuti standar kesehatan dalam
pemrosesan jamu sehingga benar-benar menggunakan produk alam tanpa bahan
kimiawi apapun seperti banyak terjadi pada produk jamu saat ini sehingga
masyarakat luas memiliki anggapan bahwa mengkonsumsi jamu tidak aman karena
banyak produk jamu aspal.
2.
Menjadi jembatan antara pengusaha jamu skala kecil dengan
pengusaha jamu berskala besar sehingga dapat bekerja sama untuk memproduksi
jamu dengan standar kesehatan, kemasan yang menarik dan rasa yang nikmat. Dengan
meningkatnya produksi dan penjualan ini, tak hanya menguntungkan bagi pengusaha
besar namun juga diharapkan meningkatkan perekonomian pengusaha jamu skala
kecil.
3.
Meningkatkan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga
kesehatan dengan
mengkonsumsi produk-produk jamu atau menanam tanaman obat
keluarga (TOGA) di rumah sehingga tak selalu mengandalkan produk obat yang
mengandung kimiawi. Selain mudah, murah tentunya aman.
4.
Memberikan sanksi yang sepadan bagi pelaku usaha bidang
jamu curang yang memproduksi jamu aspal, asli tapi palsu.
ya, mudah-mudahan
satu saat nanti saya bisa menikmati jamu tradisional lainnya (tentunya jamu
ramuan madura pula ya..masa kita kalah dengan sapi,kambing bahkan ayam madura yang selalu teratur minum jamu) tanpa harus ketakutan mengkonsumsi jamu aspal yang
saat ini banyak beredar. Alam begitu baiknya menyediakan bahan-bahan sebagai
bahan pendukung kesehatan kita. Kembali ke alam, kembali ke ramuan tradisional
untuk mendapatkan derajat kesehatan yang jauh lebih baik.
daftar pustaka :
http://www.kemendag.go.id/files/pdf/2014/01/06/Kajian-Jamu.pdf